"Sang raja tanpa mahkota", demikian kaum Kompeni Belanda menyebutnya. Dia lihai, cerdas, bersemangat, ditakuti, juga disegani lawan – lawan politiknya. Perjuangannya dalam membela hak kaum pribumi, benar - benar menempatkan dirinya menjadi seorang tokoh yang sangat dihormati saat itu. Itulah sosok HOS Cokroaminoto yang lahir di Desa Bakur, Madiun Jawa Timur, 16 Agustus 1883. Meski terlahir sebagai keturunan bangsawan, anak kedua dari dua belas bersaudara, putra Raden Mas Cokro Amiseno, seorang Wedana Kleco dan cucu RT Adipati Negoro bupati Ponorogo itu, jauh dari sikap angkuh. Bahkan, HOS akhirnya menjadi motor penggerak kemerdekaan Indonesia, di saat yang lain 'tertidur'dalam belaian kompeni Belanda. HOS Cokroaminoto adalah tokoh politik yang berhasil menggabungkan retorika politik melawan penjajah Belanda dengan ideologi Islam, sehingga mampu mengenyahkan penjajah dari bumi Nusantara.
Inilah rumah beliau di Jalan Peneleh VII/29-31 Surabaya yang menjadi tempat penggemblengan para pendiri bangsa ini ...