Sabtu, 26 Maret 2011

Berjalanlah!

Alangkah indah dan luasnya Sungai Nil .... Melampaui beberapa negara .... seolah tak bisa kering ...




Imam Syafi'i RA pernah berpesan:
Saafir tajid 'iwadhon 'an man tufaariquhu....
yang artinya
Berjalanlah/Bepergianlah, niscaya engkau akan mendapatkan pengganti dari apa yang anda tinggalkan ....
Seseorang akan semakin bijak dan berwawasan luas tatkala dia banyak bepergian karena akan ditemui hal-hal yang baru baik yang positif maupun yang negatif. Apa yang dilihat itu akan dijadikan sebagai bahan renungan untuk memperbaiki kehidupannnya di masa yang akan datang.... maka beruntunglah bagi orang orang yang berkesempatan untuk bepergian .....

4 Pilar Kebangsaan


Assalamu 'alaikum Selamat Pagi Salam Sejahtera Buat Kita Semua....
Ini adalah posting perdana saya sekaligus perkenalan blog saya yang masih sangat baru.
4 Pilar Kebangsaan menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini. 4 pilar itu yaitu Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa makna dari 4 pilar tersebut? Ibarat penyangga suatu bangunan maka apabila salah satu (apalagi semuanya) tidak ada atau rapuh maka robohlah bangunan yang namanya Indonesia. Dengan kata lain siapapun yang mengaku sebagai bangsa Indonesia, berkewarganegaraan Indonesia maka harus menerima 4 pilar itu. Itulah 'konvensi' yang diterima oleh para stake holders bangsa ini. Secara agak massive yang sering menyampaikan hal ini adalah Ketua MPR RI Taufik Kiemas, bahkan salah satu tugas utama MPR RI saat ini adalah mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan tersebut. Maka menjadi tugas kita sebagai warga negara yang baik untuk memahami dengan baik dan benar keempat pilar itu sehingga kita menjadi mengerti mengapa 4 pilar itu harus kita jaga dan kokohkan bersama.

1. Pancasila
Istilah Pancasila pertama kali diperkenalkan secara resmi dalam Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno sehingga beberapa kalangan menjadikan 1 Juni itu sebagai Hari Lahirnya Pancasila meskipun rumusan Pancasila nya Bung Karno tidak sama dengan Pancasila yang saat ini resmi menjadi Dasar Negara kita. Untuk memahami Pancasila secara utuh, obyektif dan jernih, maka kita perlu kembali kepada saat-saat pembahasan tentang dasar negara kita itu dilakukan, yaitu pada waktu sidang BPUPKI pertama yang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan melaksanakan sidang putaran pertamanya selama 4 hari berturut turut yaitu 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Berdasarkan dokumen yang berhasil dibukukan oleh Mr Mohamad Yamin maka setidaknya ada 3 anggota BPUPKI yang menyampaikan gagasannya di forum sidang BPUPKI tersebut yaitu Mr Soepomo, Mr Moh Yamin dan Ir Soekarno (bersambung.... insya Allah)